Bandung - Kawasaki bukan produsen motor terbesar di Indonesia, namun bagi pabrikan asal Jepang tersebut pasar di sini merupakan yang paling menguntungkan di divisi sepeda motor global mereka.
“Kalau boleh bicara jujur, Indonesia menjadi nomor satu dalam hal keuntungan di pasar global bagi Kawasaki,” kata Yusuke Shimada, Deputy General Manager Kawasaki Motor Indonesia (KMI), dalam wawancara denganBeritasatu.com di Bandung, akhir pekan kemarin.
Tahun lalu, penjualan Kawasaki di Indonesia mencapai 123.431 unit, dan diperkirakan akan tembus 160.000 unit tahun ini.
Untuk kategori sepeda motor sport, Kawasaki yang memiliki 319 dealer di seluruh Indonesia masuk ke urutan tiga besar dengan menyalip Suzuki pada tahun 2013 hingga November. Namun untuk total penjualan, Kawasaki masih di urutan empat.
Peningkatan penjualan salah satunya didukung oleh empat model baru yang diluncurkan tahun ini, termasuk Z250, Z800, Kawasaki Bajaj Pulsar 200 NS dan Ninja 1000.
Total tahun ini, Kawasaki bermain di empat segmen yaitu sepeda motor bebek (KSR, Edge, Athlete, ZX-130); sport (Ninja RR, Ninja R, Ninja SS, Ninja 250, Z 250); off road (KX 65, KX 85, KX 250, KLX 150, KLX 250, D-Tracker 150, D-Tracker 250); dan sepeda motor besar (ER-6N, Ninja 650, Ninja ZX-6R, Ninja 636, Versys, Z800, Ninja 1000 dan Ninja ZX-14R).
Shimada memang tidak memberikan angka keuntungan secara detail, tapi menurut laporan keuangan Kawasaki tahun fiskal 2012, penjualan sepeda motor di Indonesia melebihi kinerja Kawasaki di Amerika Utara (121.000 unit), negara-negara kawasan Eropa (40.000 unit), dan Jepang (14.000 unit).
Data itu juga termasuk penjualan all-terrain vehicle (ATV, sepeda motor roda empat), utility vehicle dan watercraft.
“Kantor Kawasaki di Jepang sekarang ini sangat berkonsentrasi menggarap pasar Indonesia, dan kami akan meluncurkan delapan model baru tahun depan,” kata Shimada.
“Kami sangat positif melihat pasar Indonesia.”
Pabrik Rp 800 miliar
Dengan kinerja yang ditunjukkan KMI, maka Kawasaki Heavy Industries memutuskan untuk menambah satu pabrik baru di kawasan Cibitung.
“Kami menginvestasikan Rp 800 miliar untuk membangun pabrik itu,” kata Shimada.
Dia menyatakan rasa optimisme bahwa pabrik baru itu akan cepat membawa hasil.
“Tidak akan lama. Tidak sampai 10 atau 20 tahun lagi untuk balik modal, lebih singkat dari itu,” kata pria Jepang itu.
Pabrik di Cibitung dibangun di atas lahan seluas 150.000 meter persegi, dengan kapasitas produksi 140.000 unit per tahun dan perakitan motor impor completely built-up (CBU) 5.000 unit per tahun.
Di lokasi pabrik juga terdapat gudang suku cadang seluas 10.000 meter persegi, dibandingkan gudang sekarang yang hanya seluas 1.500 meter persegi.
Januari 2014 nanti, pabrik baru ini akan mulai beroperasi untuk memenuhi target penjualan yang dipatok 200.000 unit.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar