Sabtu, 08 Februari 2014

Kawasaki Bajaj Pulsar 200NS; Fitur Rangka, Bodi Dan Mesin Memang Detil, Sentuhan Jepang

ManiakMotor – Cetakan bodi, rangka, sampai mesin pada Kawasaki Bajaj Pulsar 200NS memang rasa Jepang. Lebih detil dan rapi, karena lahir dari konsep dan finishing yang matang. Namanya saja Kawasaki Bajaj, dua pabrikan bertemu bikin motor. Yakni Jepang dan India dan kualitas akhirnya didominasi Jepang. Itu dari luar lho, karena motornya belum dicoba.
Seperti itu pengamatan pada Pulsar 200NS saat dilaunching di Pekan Raya Jakarta (PRJ), 7 Juni 2013. Kontrol Jepang lebih mendominasi. Terlihat langsung dengan mata yang melotot pada las-lasan rangka delta-box dan lengan ayun, wuih muyus. Tekukan-tekukannya teratur dan berseni sejak dari komstir, yang di depan tangki itu loh. Termasuk di dalamnya baut dan mur pengikatnya yang halus. Pokoknya nggak ada ‘tai’ las.
Bedalah dengan Bajaj Pulsar yang tanpa embel-embel Kawasaki yang pernah ada di Indonesia. Saat itu pengelasan potongan-potongan sambungan pada rangka masih kasar. Penempatan suku cadang pemanis masih awut-awutan.  “Kawasaki yang mengontrol langsung seluruh proses produksi motor ini. Di situlah yang disebut kerjasama,” kata Yoshihiro Tanigawa selaku President Director PT Kawasaki Motor Indonesia (KMI).

Fitur bodi dan jok susunnya yang menutup sebagian rangka, konsisten dengan celah-celah perpotongannya yang rata. Tidak ada yang renggang atau mepet. Desain bodi keseluruhan juga dinamis dengan perangkat mika-mika lampu depan dan belakang saling mendekap. Di dalamnya panel-panel instrumen dengan spidometer digital dan takometer analog. “Menurut saya lumayan harmonis,” jelas Topo Gadhoel, pemodifikasi dari Tauco Custom yang hadir saat peluncuran seperti sudah bernafsu ingin memodifikasinya.
Pulsar 200NS berani, tapi bukan ‘nekad’ bike mengambil konsep naked bike. Namanya juga telanjang, harus rela dong memerlihatkan ‘aura’ yang halus dan muyus. Pada naked bike, sasis dan mesin bagian dari penampilan. Rangka kotaknya lebih dari cukup diperlihatkan yang kekar tersebut. Mudah-mudahan nggak keberatan sasis. Pada data spesifikasi, sebenarnya agak  berat dengan bobot 145 kg. Bobot ini beda-beda tipis dengan Ninja 250.
Urat-urat mesin juga rapi dan pri-pori silinder seperti ciri motor Jepang. Desain mesin 200 cc yang tegak, lumayan menggoda gelondongannya. Itulah gunanya naked bike, mesin bisa diintip langsung.  Termasuk jelas baut dan mur pengikat mesin kebanyakan pakai 8 mm. Kecil-kecil tapi banyak yang bikin apik penampilan mesin. Bukan sembarang baut yang mudah ditemukan di Glodok. Kepala bautnya sudah sekaligus ring.
Begitupun mesin pada bagian yang tidak terlihat seperti komponen di dalamnya. Lho??? Ya, begitulah maniakmotor.com yang sudah maniak melihat dan mendengar, tanpa harus dibongkar sudah ketahuan kualitasnya, wuuu. Mesin dihidupkan, halus tanpa getaran dengan stasionernya langsam dari kompresi 11:1. Ketukan empat klep pada mesin SOHC yang masih karbu, lumayan tenang. Mungkin karena pengaruh hiruk-pikuk pengunjung dan berbagai acara di PRJ, jadi bising mesin tak terdengar.
Dengan tenaga 23.1 seperti yang tertera pada data spesifikasi didapat pada putaran yang sangat tinggi 9.500 rpm. Torsi maksimum 1.8 kg-m pada 8.000 rpm. Toh di bawah putaran ini, dengan ilmu kira-kira dengan data tadi, tenaga masih lumayan menghela bobot yang 145 kg tadi bersama pengendara. Maklum dengan spek itu, otot motor ini sama dengan dua bebek loh. Adit

Tidak ada komentar:

Posting Komentar