Seperti itu pengamatan pada Pulsar 200NS saat dilaunching
di Pekan Raya Jakarta (PRJ), 7 Juni 2013. Kontrol Jepang lebih
mendominasi. Terlihat langsung dengan mata yang melotot pada las-lasan
rangka delta-box dan lengan ayun, wuih muyus. Tekukan-tekukannya
teratur dan berseni sejak dari komstir, yang di depan tangki itu loh.
Termasuk di dalamnya baut dan mur pengikatnya yang halus. Pokoknya nggak
ada ‘tai’ las.
Bedalah dengan Bajaj Pulsar yang tanpa embel-embel Kawasaki yang pernah ada di Indonesia.
Saat itu pengelasan potongan-potongan sambungan pada rangka masih
kasar. Penempatan suku cadang pemanis masih awut-awutan. “Kawasaki yang
mengontrol langsung seluruh proses produksi motor ini. Di situlah yang
disebut kerjasama,” kata Yoshihiro Tanigawa selaku President Director PT
Kawasaki Motor Indonesia (KMI).
Fitur bodi dan jok
susunnya yang menutup sebagian rangka, konsisten dengan celah-celah
perpotongannya yang rata. Tidak ada yang renggang atau mepet. Desain
bodi keseluruhan juga dinamis dengan perangkat mika-mika lampu depan dan
belakang saling mendekap. Di dalamnya panel-panel instrumen dengan
spidometer digital dan takometer analog. “Menurut saya lumayan
harmonis,” jelas Topo Gadhoel, pemodifikasi dari Tauco Custom yang hadir
saat peluncuran seperti sudah bernafsu ingin memodifikasinya.
Pulsar 200NS berani, tapi bukan ‘nekad’ bike mengambil konsep naked bike. Namanya juga telanjang, harus rela dong memerlihatkan ‘aura’ yang halus dan muyus.
Pada naked bike, sasis dan mesin bagian dari penampilan. Rangka
kotaknya lebih dari cukup diperlihatkan yang kekar tersebut.
Mudah-mudahan nggak keberatan sasis. Pada data spesifikasi, sebenarnya
agak berat dengan bobot 145 kg. Bobot ini beda-beda tipis dengan Ninja
250.
Urat-urat mesin juga
rapi dan pri-pori silinder seperti ciri motor Jepang. Desain mesin 200
cc yang tegak, lumayan menggoda gelondongannya. Itulah gunanya naked
bike, mesin bisa diintip langsung. Termasuk
jelas baut dan mur pengikat mesin kebanyakan pakai 8 mm. Kecil-kecil
tapi banyak yang bikin apik penampilan mesin. Bukan sembarang baut yang
mudah ditemukan di Glodok. Kepala bautnya sudah sekaligus ring.
Begitupun mesin pada
bagian yang tidak terlihat seperti komponen di dalamnya. Lho??? Ya,
begitulah maniakmotor.com yang sudah maniak melihat dan mendengar, tanpa
harus dibongkar sudah ketahuan kualitasnya, wuuu. Mesin
dihidupkan, halus tanpa getaran dengan stasionernya langsam dari
kompresi 11:1. Ketukan empat klep pada mesin SOHC yang masih karbu, lumayan tenang. Mungkin karena pengaruh hiruk-pikuk pengunjung dan berbagai acara di PRJ, jadi bising mesin tak terdengar.
Dengan tenaga 23.1
seperti yang tertera pada data spesifikasi didapat pada putaran yang
sangat tinggi 9.500 rpm. Torsi maksimum 1.8 kg-m pada 8.000 rpm. Toh di
bawah putaran ini, dengan ilmu kira-kira dengan data tadi, tenaga masih
lumayan menghela bobot yang 145 kg tadi bersama pengendara. Maklum
dengan spek itu, otot motor ini sama dengan dua bebek loh. Adit
Tidak ada komentar:
Posting Komentar